Iklan

RSUP Kandou Jadi Percontohan RS Se-Indonesia

February 14, 2017, 11:56 WIB Last Updated 2017-02-14T04:55:45Z


MANADO - Pembenahan peningkatan pelayanan dan kenyamanan pasien dan lingkungan terus dilakukan oleh jajaran direksi Rumah Sakit Umum Prof (RSUP) Kandouw Malalayang, dalam waktu dekat rumah sakit ini akan dijadikan percontohan untuk penanganan limbah medis yang aman lingkungan dengan menggunakan peralatan Insinerator Autoclaf.

Direktur RSUP Kandouw Maxi Rondonuwu aat ini pihaknya telah memiliki I unit Insinerator Autoclaf yang akan dibahas oleh pusat.

"Akan dibahas oleh organisasi persatuan rumah sakit seluruh Indonesia dan kita dijadikan percontohan dengan menggunakan sistim pembakaran sampah medik," jelas Rondonuwu.

Untuk diketahui Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.

Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuhendospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik.

Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit.

Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus.(Obe)

Baca Juga

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • RSUP Kandou Jadi Percontohan RS Se-Indonesia

Terkini

Iklan