MANADO - Terkait pengadaan I unit Mobil Dinas (Mobna) Mewah Plus 2 unit Motor gede (Moge) yang berbanrol Rp2,3 miliar peruntukan mobnas gubernur Olly Dondokambey di Jakarta, dinilai Ketua Umum Noldi Pratasis Pelopor Angkatan Muda Indonesia - Perjuangan (PAMI-P) kelalaian yang mencedrai kepemimpinan gubernur Dondokambey.
Pratasis mencurigai adanya konspirasi yang dapat mencedrai kepemimpinan gubernur Dondokambey dengan sengaja memasukan anggaran tersebut.
"Gubernur Olly Dondokambey dan wakil gubernur Steven Kandouw adalah politikus yang punya strategi pemetaan politik ekonomi kerakyatan dan itu tergambar kinerja mereka sepanjang karir politik yang, tidak akan mungkin Gubernur akan melakukan kebijakan seperti ini," tegas Pratasis.
Lebih lanjut dikatakannya, situasi penganggaran APBD Sulut yang kini tengah mengalami pemangkasan tak akan mungkin ada kebijakan seperti ini yang akan dilakukan.
"Yang harusnya disalahkan adalah instansi yang menganggarkan pengadaan tersebut dan para anggota fraksi PDI-P di DPRD Sulut yang sengaja meloloskan pengadaan tersebut," tegas Pratasis.
Pratasis heran dengan Instansi dan Fraksi PDI-P yang berada dibadan anggaran tak mampu memfilter penganggaran yang dapat mencidrai kepala daerah yang notabene rohnya daerah dimata nasional.
"Pak Gubernur ini tak punya tipe hedonis seperti itu, petantang petenteng dengan uang rakyat. Ini yang harusnya dilihat, jangan sampai karena kelalaian bawahan merusak kepercayaan masyarakat," ungkapnya.
Menanggapi pernyataan gubernur Dondokambey terkait alasan pengadaan Mobnas, menurut Pratasis lebih disesbakan pada rasa kecewa dan melindungi bawahan saja.
"Gubernur Dondikambey sejak dulu mengayom para bawahannya, bahkan disaat ada bawahan yang melakukan kesalahan fatal masih saja diampuninya, gaya kepemimpinan ini yang menyebabkan Dondokambey banyak mendapat dukungan masyarakat,"tandas Pratasis.(Obe)
.jpeg)
