MANADO - Kebiasaan anggota DPRD Sulut terbang keluar daerah masih tidak menunjukan perubahan positif, pasalnya ketersediaan anggaran untuk tahun anggaran 2017 ini diplot Rp19 Miliar khusus biayai terbang 45 anggota dewan, padahal disisi lain para legislator gedung cengkih ini malah selalu meneriakan minimnya kebijakan anggaran untuk pembangunan fisik infrastruktur jalan bagi warga pedesaan.
Pengamat Politik Sulut Freddy Ratumbanua menilai legislator telah mengambil keputusan mencoreng pencitraan politik dan ini menjadi embrio ketidak percayaan masyarakat terhadap lembaga ini.
"Kamuflase politik ini sejak lama sudah berjalan bisa dikatakan telah menjadi adat, disatu sisi mereka selalu berteriak mengatasnamakan masyarakat anggaran fisik infrastruktur minim namun dibalik itu penganggaran terbang diloloskan,"tegasnya.
Penegasan serupa dikatakan oleh Noldy Pratasis ketua Pelopor Angkatan Muda Indonesia - Perjuangan, jumlah pengeluaran terbang mencapai Rp19 miliar tidak akan sebanding dengan capaian hasil yang positif bagi masyarakat.
"Dari tahun ke tahun rutinitas pengganggaran perjalanan keluar daerah besar, tapi sama saja efek bagi daerah minim. Masyarakat harus memperhatikan ini, jangan sampai memilih perwakilan yang seperti ini,"lugasnya.(Obe)
.jpeg)