MANADO - Puluhan mantan Kepala Lingkungan (Pala) yang diberhentikan Pemerintah Kota Manado pada 9 Agustus 2021 mendatangi DPRD Sulut, atas nama Aliansi Pala Manado.
Aliansi ini dibawah penangungjawab Septi Saroinsong hadir bersama puluhan mantan Pala lainnya yang diterima Sekertaris DPRD Sulut Glady Kawatu, Selasa (30/11/2021).
Septi Saroinsong yang juga mantan Pala ini meminta agar anggota DPRD Sulut dari daerah pemilihan Manado memperhatikan aspirasi mereka.
Mereka mempertanyakan pemutusan kontrak sebagai pala oleh Pemkot Manado berdasar Peraturan Walikota (Perwako) Manado nomor 16 tahun 2021.
Padahal menurut Saroinsong, dimasa Walikota GS Vicky Lumentut mereka telah menandatangi kontrak bakti dengan Pemkot Manado terhitung 1 Januari 2021 sampai dengan Desember akhir tahun.
Mereka juga mempertanyakan tahapan pengumuman hasil seleksi kala itu yang dirasa tidak ada transparansi.
Sementara itu, Sekertaris Dewan (Sekwan) Glady Kawatu menyampaikan anggota dewan saat ini sedang menjalani reses atau serap aspirasi ke daerah pemilihan sehingga tidak ada anggota dewan yang menerima aliansi ini.
Perihal pemutusan kontrak kerja, Kawatu menjelaskan itu dapat terjadi manakala salah satu pihak melakukan pelanggaran.
"Kontrak kerja dilakukan antara dua belah pihak,pemutusan bisa terjadi jika terjadi pelanggaran. Yang kedua, salah satu pihak bisa memutus sepihak dengan alasan jelas," ungkap Kawatu yang menyampaikan pandangan pribadinya.
Lanjut Kawatu, Kontrak dengan para Pala dilakukan secara institusi dalam hal ini pemerintah kota.
Kawatu sempat memberikan pandangan pribadinya perihal loyailtas.
"Disaat sata tidak dipercaya untuk diberi tanggungjawab oleh pimpinan, saya legowo karena itu konsekuensi, tapi tetap loyal mendukung program yang dijalankan pimpinan dalam menjalankan pemerintahan yang tujuannya untuk kemajuan daerah," lugas Kawatu.(Obe)
%20(10).jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
