Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr Erwin Schouten
MINSEL - Guna percepatan penanganan Covid-19 di kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) maka pemerintah kabupaten membangun laboratorium PCR. Pembangunan ini adalah salah satu program dari Bupati Franky Donny Wongkar dan Wakil bupati Petra Yani Rembang.
"Laboratorium PCR ini dalam waktu dekat akan di resmikan. Fungsi alat polymerase chain reaction atau PCR, saat ini sudah standby di RSUD Amurang di Desa Teep. Tinggal menunggu selesai pembangunan labnya baru bisa ditempatkan. Di Minsel kan ada dua alat, nanti diletakan di lan RSUD satunya lagi di RS Cantia Tompasobaru,” sebut Kadis Kesehatan Minsel dr.Erwin Schouten, saat ditemui, Kamis (9/12).
Dibeberkan Schouten, saat ini progres pembangunan Lab PCR baik yang ada di RSUD maupun RS Cantia sudah jalan 90an persen.
“Sudah hampir selesai, mungkin pekan depan finishing. Nantik ketika sudah selesai baru alatnya ditempatkan baru diresmikan oleh pak Bupati Franky Donny Wongkar. Untuk RS Cantia, alat PCRnya akan dihibah, itu sebagai bentuk perhatian bupati kepada rumah sakit swasta di Minsel,” katanya Ketika nanti selesai diresmikan, tambah Schouten, Lab PCR belum bisa langsung beroperasi.
“Nanti dari provinsi akan turun cek kesiapan labnya baru bisa dikeluarkan izin. Tapi kita sudah bisa lakukan uji fungsi terlebih dahulu. Nanti juga di tiap lab harus ada dokter spesialis Patologi Klinik dan dari Dinkes sudah ada dokter spesialisnya,” tambahnya.
Ditanya terkait fungsi Lab PCR jika kasus Covid-19 melandai bahkan habis, Schouten menekankan Lab PCR tersebut tetap bisa digunakan.
“Lab PCR yang ada di Minsel itu multifungsi. Bisa juga digunakan untuk mendeteksi penyakit menular lain. Contoh penyakit yang sudah pasti bisa didetekai di Lab PCR adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium Tuberculosis atau yang sering kita sebut TBC dan penyakit menular lainnya. Jadi ketika kedepan covid menurun, Lab PCR itu tetap bisa digunakan,” tutup Scoten.(**76).