BOLMONG - Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Seluruh Indonesia (LK PASI) Sulawesi Utara (Sulut) mengusulkan nama Raja Datoe Binangkang dijadikan sebagai pahlawan nasional.
Ketua LK PASI Sulut Jems Tuuk menegaskan Raja Datoe Bunangkang salah satu tokoh Bolmong Raya yang mempertahankan dan berjuang untuk nusantara membebaskan dari penjajahan belanda.
"Datoe Binangkang merupakan tokoh yang paling melekat di masyarakat Bolaang Mongondow Raya. Sebab tokoh ini merupakan bagian dari identitas kesejarahan masyarakat di negeri para bogani." tegas Tuuk yang juga anggota DPRD Sulut, Kamis (14/10/2021).
Tak heran menurut Tuuk, nama Datoe Binangkang diabadikan pemberian nama RSUD Datoe Binangkang, yang awalnya merupakan rumah sakit peninggalan Hindia-Belanda dan dibangun atas izin dari Raja DC Manoppo pada tahun 1917.
"Peran Datoe Binangkang saat menguasai wilayah semenanjung Utara Sulawesi sangatlah besar," lugas politisi Bolmong Raya ini.
Hal ini dapat terlaksana menurut Tuuk, muncul kesadaran dari para pemangku kepentingan di Bolaang Mongondow Raya bahwa pemberian gelar pahlawan nasional dapat meningkatkan citra sebuah daerah di tingkat nasional.
"Jangan sebatas mengingat jasa dengan menyamatkan namanya di Rumah Sakit dan Bandara saja. Setidaknya dituliskan sejarahnya serta jadikan pahlawan nasional," tegasnya.
Karena itu dikatakan Tuuk, LK PASI Sulut akan mengusulkan Datoe Binangkang sang Penguasa Semenanjung Utara pulau Sulawesi sebagai pahlawan nasional di tahun 2022 dan pemerintah daerah sudah seharusnya membaca peluang ini.(Obe)
Ketua LK PASI Sulut Jems Tuuk menegaskan Raja Datoe Bunangkang salah satu tokoh Bolmong Raya yang mempertahankan dan berjuang untuk nusantara membebaskan dari penjajahan belanda.
"Datoe Binangkang merupakan tokoh yang paling melekat di masyarakat Bolaang Mongondow Raya. Sebab tokoh ini merupakan bagian dari identitas kesejarahan masyarakat di negeri para bogani." tegas Tuuk yang juga anggota DPRD Sulut, Kamis (14/10/2021).
Tak heran menurut Tuuk, nama Datoe Binangkang diabadikan pemberian nama RSUD Datoe Binangkang, yang awalnya merupakan rumah sakit peninggalan Hindia-Belanda dan dibangun atas izin dari Raja DC Manoppo pada tahun 1917.
"Peran Datoe Binangkang saat menguasai wilayah semenanjung Utara Sulawesi sangatlah besar," lugas politisi Bolmong Raya ini.
Hal ini dapat terlaksana menurut Tuuk, muncul kesadaran dari para pemangku kepentingan di Bolaang Mongondow Raya bahwa pemberian gelar pahlawan nasional dapat meningkatkan citra sebuah daerah di tingkat nasional.
"Jangan sebatas mengingat jasa dengan menyamatkan namanya di Rumah Sakit dan Bandara saja. Setidaknya dituliskan sejarahnya serta jadikan pahlawan nasional," tegasnya.
Karena itu dikatakan Tuuk, LK PASI Sulut akan mengusulkan Datoe Binangkang sang Penguasa Semenanjung Utara pulau Sulawesi sebagai pahlawan nasional di tahun 2022 dan pemerintah daerah sudah seharusnya membaca peluang ini.(Obe)
.jpeg)