Iklan

SEVENBAFS SCHOOL Jadi Narasumber Program Kesiapan Sekolah Disdik Minut

Redaksi Satu
September 26, 2021, 08:48 WIB Last Updated 2021-09-26T00:48:39Z

MINUT - Bertempat di Aula SD Negeri 1 Airmadidi, 22-23 September 2021. Kegiatan Sosialisasi Program Implementasi Kesiapan Bersekolah yang di ikuti oleh 39 kepala sekolah SD dan 39 Kepala Sekolah TK/PAUD, 

Kegiatan Sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Minahasa Utara, Olfy Kalengkongan, S.Pd, M.M.Pd. yang dalam sambutannya, mengatakan, pendidikan anak usia dini akan berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya pada jenjang lebih lanjut. Untuk itu, perlu ada komitmen bersama untuk menjamin penyediaan layanan PAUD bagi seluruh anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.

Salah satu Topik penting untuk mempersiapkan Anak PAUD ke Jenjang SD adalah Topik tentang Toolkit Program Transisi PAUD – SD dibawakan oleh Pimpinan Sevenbafs School Petrus Punusingon, SE. Adalah Program yang berisi proses untuk mendukung kesiapan belajar bagi  anak usia dini yang akan memasuki  jenjang SD. Proses ini dapat mempengaruhi  keberhasilan anak dalam melakukan  penyesuaian di jenjang pendidikan  dasar.

Dalam Paparanya Materinya, Mengapa Program Transisi PAUD Penting? karena PAUD Sebagai  fondasi membutuhkan  kesinambungan  stimulasi  aspek sosial emosional, fisik motorik, literasi, dan numerasi yang dibutuhkan di kelas rendah (SD Kelas1-3) agar terjadi kematangan pada kemampuan yang dibutuhkan di kelas atas.

Yang harus dikuatkan untuk anak di masa transisi adalah Pengetahuan tentang tahapan-tahapan perkembangan pada anak sesuai usia dapat membantu guru menetapkan tujuan pembelajaran yang dapat dicapai dan sesuai untuk  anak-anak. Ini juga membantu guru merencanakan aktivitas dan pengalaman yang cukup  menantang anak-anak untuk maju tanpa membuat mereka frustrasi dengan tantangan yang terlalu jauh di luar kemampuan mereka.

Mengutip National Education Goals Panel, Beberapa ahli menyebutkan bahwa ada banyak dimensi perkembangan yang menunjukkan kesiapan bersekolah anak, akan tetapi kemampuan sosial emosional, fisik motorik, dan literasi numerasi menjadi bagian penting yang perlu dikuatkan dalam masa transisi.

Salah Satu tantangan terbesar adalah bagaimana menguatkan kemampuan literasi dan numerasi anak di masa transisi. Karna hal ini yang sering menjadi miskonsepsi antara Guru PAUD dan SD. 

Dalam Paparannya menjawab Pertanyaan dari salah satu peserta tentang bolehkan Calistung (Literasi & Numerasi) dilakukan di PAUD, Narasumber Menampilan Link Berita Ruang Guru PAUD. Sumber

Menurut Hasbi, saat ini memang ada dua kutub berseberangan soal literasi dan numerasi diberikan atau tidak kepada anak usia dini. Kutub pertama menolak literasi dan numerasi diberikan disatuan PAUD, pengenalan literasi dan numerasi hanya diberikan dikelas awal pendidikan dasar. Sedangkan kutub lain menyebut pengenalan literasi dan numerasi boleh diberikan sejak Anak dijenjang PAUD.

"Kami di Direktorat PAUD memilih jalan tengah yaitu sah-sah saja memberikan pengenalan literasi dan numerasi disatuan PAUD. Hanya kami memberikan catatan penting yaitu tidak boleh dilakukan secara drilling dan sekolastik. Pengenalan literasi dan numerasi harus dilakukan dengàn kegiatan belajar sambil bermain, dan bermain sambil belajar," ujar Hasbi.

Disebutkan, Direktorat PAUD telah membuat strategi literasi dan numerasi terkait upaya meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa disatuan PAUD dalam rangka mewujudkan PAUD Berkualitas. "Startegi pertama adalah menyiapkan lingkungan belajar secara baik bagi siswa PAUD terutama ketika siswa belajar dari rumah maupun belajar dengan tatap muka di sekolah," ujarnya.

Strategi kedua yaitu meningkatkan kemampuan serta kapasitas guru PAUD dan juga orangtua atau wali murid sehingga mereka dapat terus berinovasi dalam mengajarkan siswa dan buah hatinya. Bagaimana mengajar literasi dan numerasi secara tepat dengàn cara menyenangkan lewat bermain sambil belajar, baik ketika guru berada di lingkungan sekolah atau saat orangtua bermain huruf dan angka di rumah bersama anak saat BDR.

Dengan Pengetahuan yang didapat selama 2 hari Pelatihan diharapakan lembaga PAUD dan SD yang mengikuti Sosialisasi Implementasi Program Kesiapan Bersekolah dapat mengdiseminasi atau menyebarkan kepada lembaga PAUD maupun SD di kecamatan masing – masing, tutup Patrycia A. Sumarauw, S.Pd, MM dalam Topik terakhir tentang Topik Program Implementasi Kesiapan Bersekolah.

Baca Juga

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • SEVENBAFS SCHOOL Jadi Narasumber Program Kesiapan Sekolah Disdik Minut

Terkini

Iklan